Berita
- Penerimaan Proposal Hibah Internal program Penelitian dan Pengabdian Tahun 2024-2025
- DOSEN STIKES NASIONAL LOLOS HIBAH KEMENDIKBUDRISTEK DIKTI TAHUN ANGGARAN 2024 Batch III (Pendidikan Vokasi)
- DOSEN STIKES NASIONAL LOLOS HIBAH KEMENDIKBUDRISTEK DIKTI TAHUN ANGGARAN 2024 (Pendidikan Akademik)
- Akreditasi Jurnal Nasional JURNAL FARMASI (JOURNAL OF PHARMACY) terakreditasi SINTA 4
- INOVOKASI Tahun 2024
- lainnya
Memilih Perguruan Tinggi Siap Kerja dan Berkualitas, Stikes Nasional Solo Jalin Kerja Sama Dengan Lincoln University College Malaysia
Minggu,07 April 2019
SOLO - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Nasional Solo, menjalin kerja sama dengan Lincoln University College Malaysia. Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Stikes Nasional dan Lincoln University College, Malaysia di Hotel Swiss Belinn Saripetojo Solo, pada acara Seminar Nasional dan Workshop tentang Current Issue: Therapy, Treatment, and Management of Multidrugs & Antimikrobial Resistence" oleh Program Studi DIII Farmasi, Minggu (7/4).
Wakil Ketua bidang akademik Stikes Nasional, Dhurhania, mengatakan kesepakatan kerja sama antara Stikes Nasional Solo, dengan Lincoln University College Malaysia, meliputi pertukaran mahasiswa, dosen, penelitian, maupun publikasi ilmiah. “MoU ini sejalan dengan tujuan Stikes Nasional Solo, sebagai perguruan tinggi yang mengedepankan hasil penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat. Momen ini juga menunjukkan kiprah Stikes Nasional Solo, sebagai perguruan tinggi yang diakui secara internasional sehingga membuat pihak luar tertarik bekerja sama dengan Stikes Nasional
Kesepakatan kerja sama akan ditindaklanjuti dengan kegiatan nyata, yang telah diawali dengan penyelenggaraan short course kelas internasional yang diikuti perwakilan mahasiswa dari Lincoln University College di kampus STIKES Nasional, yang terletak di jalan raya solo-baki kwarasan. "Menambah kerja sama dengan Lincoln University College, Malaysia dirasa perlu dan layak untuk pengembangan dan penguatan hubungan antarkedua pihak. Namun, program apa pun harus tunduk pada kesepakatan bersama dan persetujuan dari masing-masing pihak, termasuk mobilitas civitas akademika dalam bidang akademik, proyek penelitian, publikasi ilmiah, konferensi bersama, seminar, maupun simposium,” ujar beliau
Dhurhania, mengatakan perlunya penguatan pendidikan karakter (PPK). Paradigma yang berkembang selama ini di masyarakat adalah belajar hanya bisa dilakukan di ruang kelas. “Daya saing institusi dan SDM [Sumber Daya Masyarakat] bisa ditingkatkan salah satunya dengan peningkatan kolaborasi dan jejaring antar perguruan tinggi untuk meraih keunggulan bersama. Kami berencana mengirimkan mahasiswa maupun dosen yang memiliki kualifikasi dan kompetensi mempresentasikan hasil penelitiannya di Lincoln University College, Malaysia,”ujarnya. (Minggu, 7 April 2019)