PRODI S1 FARMASI STIKES NASIONAL GELAR EDUKASI KANKER SERVIKS DAN PENANGANANNYA SECARA ALAMI PADA IBU-IBU PKK DESA LABAN, MOJOLABAN, SUKOHARJO

Rabu,06 Februari 2019

Kejadian kanker serviks atau yang dikenal dengan kanker leher rahim menjadi salah satu penyebab kematian pada wanita. Menurut Data WHO (Tahun 2014) lebih dari 92 ribu kasus kematian wanita Indonesia disebabkan oleh penyakit kanker dimana 10%nya disebabkan oleh kanker serviks. Hal ini yang melandasi pelaksanaan kegiatan Program Pengabdian Masyarakat Program Studi S1 Farmasi STIKES NASIONAL bersama Himpunan Mahasiswa Farmasi STIKES Nasional (HIMFARNAS) untuk memberikan “Edukasi tentang Kanker Serviks dan Penanganannya Secara Alami Pada Ibu-Ibu PKK Desa Laban, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo” Minggu (27 Januari 2019). Kegiatan ini diikuti oleh 65 peserta termasuk Ibu Sri Mariani, istri dari Kepala Desa Laban yang baru terpilih.

Antusiasme peserta sangat terlihat selama kegiatan berlangsung. Dalam Edukasi kanker serviks oleh Ibu Lusia Murtisiwi, S. Farm., M.Sc., Apt. (Dosen Program Studi S1 Farmasi STIKES Nasional); Human Papiloma Virus (HPV) 16 dan 18 merupakan penyebab dari kanker serviks. Gejala-gejala kanker serviks yang harus diwaspadai seperti keluar darah dari vagina secara tiba-tiba, sakit pada panggul, keputihan tidak normal, mengalami perubahan jadwal BAB serta mengalami kelelahan yang berlebihan. Beliau juga menyampaikan faktor-faktor yang meningkatakan risiko terjadinya kanker serviks antara lain berganti-ganti pasangan (risiko terinfeksi HPV), memiliki kekebalan tubuh yang lemah, merokok aktif maupun pasif (menghirup asap rokok dari lingkungan sekitar), dan adanya riwayat keluarga yang memiliki kanker serviks. Penanganan kanker serviks pada umumnya melalui operasi, kemoterapi dan radioterapi.

Selain penanganan secara umum, banyak bahan alam di sekitar kita dapat digunakan untuk terapi alternatif pendamping pengobatan kanker serviks seperti yang disampaikan oleh Ibu Novena Yety Lindawati, S. Farm., M.Sc., Apt. (Dosen Program Studi S1 Farmasi STIKES Nasional). Ibu Novena menyampaikan beberapa bahan alam seperti rebusan sarang semut (Mymrmecodia pendans) dari Papua terbukti mengandung senyawa polifenol, antioksidan, dan antikanker yang mampu menghambat persebaran dari kanker serviks. Kunir putih (Curcuma zeodaria) kaya akan antioksidan dan minyak atsiri sebagai anti kanker. Kandungan Ribozome Inactivating Protein memiliki bersifat sitotoksik pada sel kanker. Hati-hati dalam pemilihan rimpang kunir putih, karena berwarna putih seperti kunir mangga, pilihlah kunir putih, dengan rimpang bergerombol bulat-bulat kecil pada emponnya, warna rimpang putih dan tidak beraroma mangga.  Cara konsumsi mudah, perasan dari 10 gram kunir dicampur madu dan diminum 2 kali dalam sehari. Ibu Novena juga menyampaikan adanya sup dari 5 sayur yang lagi trend untuk pengobatan kanker, dalam hal ini beliau mengajarkan 5 sayuran yang berasal dari dalam negeri yang jika dikombinasi bisa digunakan untuk terapi kanker serviks yaitu ramuan daun belimbing, daun pepaya, daun cermai muda, daun bayam merah dan wortel yang diblender semua hingga lembut lalu ditambahankan air hangat kedalamnya dan diperas. Minum ramuan ini bersama dengan madu sehari sekali.

Catharantus roseus yang kita kenal dengan nama tapak dara, daunnya mengandung vinkristin dan vinblastin yang aktif menghambat perkembangan kanker tanpa merusak sel normal lainnya. Dengan merebus 22 lembar daun tapak dara bersama dengan kayu pulosari serta buah adas dalam 300 ml air hingga setengahnya. Konsumsi rutin dalam kurun waktu 1 bulan. Gunakan madu jika terasa pahit.

Pemanfaatan bahan alam sekitar juga diterapkan dalam acara ini. Bersama dengan HIMFARNAS, membuat “ROMANSA” minuman segar untuk terapi pendukung kanker yang terbuat dari Daun Sirsak (10 lembar) dan Rosela (7 bunga) direbus dengan 300 ml air hingga setengahnya, ditambahkan madu sebagi pemanis dan dikemas dalam botol tertutup rapat, Minuman ini bisa konsumsi sendiri atau dijual sebagai usaha industri rumah tangga ibu-ibu PKK. Daun Sirsak mengandung acetogenin yang dapat manghambat sel kanker. Bunga Rosela kaya akan antosianin dan antioksidan mampu menghambat sel kanker. Edukasi ini memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan serta keterampilan Ibu-Ibu PKK, Desa Laban, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo tentang kanker serviks dan bahan-bahan alami antikanker.

Dosen S1 Farmasi STIKES Nasional Lusia Murtisiwi, S. Farm., M.Sc., Apt dan Novena Yety Lindawati, S. Farm., M.Sc., Apt. bersama HIMFARNAS menyelenggarakan Program Pengabdian Masyarakat dengan Tema “Edukasi Kanker Serviks pada Ibu-Ibu PKK, Desa Laban, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (27 Januari 2019).

 

“Kegiatan ini sangat cocok dan sesuai dengan kondisi masyarakat di desa kami, karena disini persentase masyarakat yang menderita kanker serviks lumayan tinggi. Semoga kegiatan ini dapat kembali diadakan untuk semakin menambah pengetahuan masyarakat tentang penanganan penyakit kanker serviks” – harap Ibu Siti salah satu peserta, saat mengungkapkan harapannya terkait penyelenggaraan kegiatan Edukasi Kanker Serviks Dan Penanganannya Secara Alami ini.

Contact Person:

Novena Yety Lindawati, S.Farm., M.Sc., Apt

STIKES Nasional

081578509792